STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MADU TRIGONA DI KABUPATEN TABANAN

Rp 77.900

Kategori: ,

Deskripsi

Madu adalah produk alami yang berasal dari serangga dan terbentuk dari nektar bunga. Madu merupakan cairan kental seperti sirup bewarna coklat kuning muda sampai coklat merah yang dikumpulkan dalam indung madu oleh lebah penghasil madu (Gunawan, 2004). Madu umumnya mempunyai rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar) atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar) atau ekskresi serangga (BSN 01-3545-1994). Madu bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung sejumlah besar senyawa fenolik
dan aktivitas antioksidan (Biluca et al., 2016).
Madu merupakan salah satu obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat dan dikenal sejak 10.000 tahun yang lalu serta mempunyai kemampuan sebagai antimikroba (Rio, 2012). Selain itu madu merupakan salah satu sumber makanan yang baik karena mengandung asam amino, karbohidrat, protein, vitamin
serta mineral yang mudah diserap oleh sel-sel tubuh. Madu mengandung sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi, fosfat dan vitamin, seperti vitamin E, vitamin C, vitamin B1, B2 dan B6. Selain itu madu juga mengandung banyak manfaat dan khasiat yang terkandung di dalamnya (Sarwono, 2001). Komposisi madu trigona terdiri dari karbohidrat (87,41%) kadar air (10,90), kadar serat (0,90), kadar abu (0,57), kadar protein (0,15) kadar lemak (0,06) dan pH (4.0). Dalam menghambat pertumbuhan bakteri, madu trigona lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Eschrichia coli daripada Staphylococcus aureus. Konsentrasi terbaik madu
trigona dalam menghambat pertumbuhan bakteri adalah 60%- 80% karena pada konsentrasi ini setara dengan control positif (kloramfenikol) (Nur et al., 2019).
Madu sering dipasarkan sebagai obat yang diduga untuk berbagai penyakit, yang membuatnya lebih berharga daripada madu lainnya (Chuttong et al., 2014). Madu dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Hal ini terlihat dari zona penghambatan yang dihasilkan oleh madu yang diberikan pada media yang telah ditanam bakteri-bakteri tersebut (Dewi et al, 2017).

Author:
Ir. Ni Nengah Sri Labantari, M.Si
Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M.Si
Dr. Ir. I Gede Pasek Mangku, M.P.

Ukuran : 15,5 cm x 23 cm
Jumlah Halaman : viii + 86 halaman
ISBN:

Informasi Tambahan

Berat 300 gram
Dimensi 16 × 23 × 1 cm

Ulasan

Belum ada ulasan.

Hanya pelanggan yang sudah login dan telah membeli produk ini yang dapat memberikan ulasan.